Palu, Sulteng | Liputan9.co – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menggelar operasi pasar murah untuk menekan kenaikan harga kebutuhan pangan terutama cabai rawit merah yang melambung hingga Rp120 ribu per kilogram.
“Kami melaksanakan operasi pasar murah untuk menekan kenaikan harga kebutuhan bahan pokok, khususnya harga cabai rawit yang mengalami kenaikan saat ini,” kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulteng Donny Setiawan di Palu, Senin (11/12/2023).
Ia mengemukakan operasi pasar murah dilaksanakan sebagai upaya menekan laju inflasi dan kenaikan harga bahan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Natal dan Tahun Baru.
Pemprov Sulteng, kata dia, telah mengadakan rapat koordinasi bersama dengan setiap pemerintah kabupaten/kota dalam rangka stabilisasi harga dan ketersediaan bahan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan dan tahun baru 2024.
Menurut Donny, ada tiga komoditas yang menjadi perhatian pemerintah setempat untuk dilakukan intervensi, yakni komoditas beras yang saat ini bertahan di harga Rp15 ribu per kilogram, gula pasir yang juga mulai mengalami pergerakan harga menjadi Rp19 ribu dari Rp15 ribu, dan cabai yang mencapai harga Rp120 ribu dari Rp40 ribu-Rp50 ribu per kilogram.
“Untuk itu, kami menggelar pasar murah dengan memberikan subsidi untuk beberapa bahan pokok untuk menjaga daya beli masyarakat,” kata dia.
Donny mengungkapkan harga bahan pokok pangan yang telah disubsidi di antaranya beras premium Bulog dijual dengan harga Rp50 ribu per karung ukuran lima kilogram, gula pasir Rp12 ribu per kilogram, Minyakita Rp11 ribu per liter, tepung terigu Rp9 ribu dan cabai rawit merah Rp30 ribu per kilogram.
Pada pasar murah itu, pihaknya bekerja sama dengan Bulog menyediakan beras subsidi sebanyak 6 ton, Minyakita 3.000 liter, tepung 600 kilogram, telur 600 rak, cabai sekitar 60 kilogram.
Contohnya kemarin pada tanggal 5 – 6 Desember 2023 di Jalan Pattimura,Kelurahan Lolu Utara, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu kami menyediakan cabai 60 Kilogram habis terjual.
Pasar murah tersebut akan kami gelar setiap kecamatan dua hari tepatnya kota palu sampai akhir Desember ini.
“Kami melihat bahwa masyarakat antusias dengan pelaksanaan pasar murah ini. Cabai telah habis terjual sejak pagi,” katanya.
Ia berharap masyarakat di daerah itu dapat memanfaatkan pasar murah tersebut dengan sebaik-baiknya.
Dalam kegiatan tersebut, Disperindag Sulteng melibatkan Perum Bulog, distributor, pelaku usaha UMKM, toko ritel modern, dan pedagang besar.
Reporter : Rahmatia
Editor : Fikri/Red