Makassar, Sulsel | Liputan9.co – Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali merilis jumlah kasus kebakaran di wilayahnya per 6 November 2023. Tercatat hingga hari ini, sudah ada 359 kasus kebakaran yang ditaksir menimbulkan kerugian mencapai Rp19,23 miliar.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar Hasanuddin mengatakan dari jumlah tersebut, objek kebarakan paling banyak terjadi pada rumah tinggal.dengan 192 kasus, disusul sampah atau alang-alang yang jumlahnya hampir sama mencapai 191 kasus.
Kemudian objek lain seperti toko kios sebanyak 46 kasus, industri perusahaan sebanyak 28 kasus, gudang sebanyak 16 kasus, dan kendaraan sebanyak 11 kasus.
“Kalau dihitung berdasarkan luas area kebakarannya secara keseluruhan, sepanjang 2023 ini luas kebakaran di Makassar cukup luas ya, sudah mencapai 21.310 meter persegi,” paparnya, Senin (6/11/2023).
Hasanuddin menambahkan, kebakaran di Makassar telah menimbulkan total korban mencapai 240 kepala keluarga atau 592 jiwa. Korban luka-luka tercatat mencapai 240 orang dan korban jiwa sebanyak 3 orang.
Sementara berdasarkan catatan bulanan, kasus kebakaran paling tinggi terjadi pada Oktober 2023 dengan 90 kasus dan kerugian yang ditaksir mencapai Rp2,63 miliar. Sedangkan kerugian paling tinggi terjadi pada bulan sebelumnya atau September 2023 yang ditaksir mencapai Rp3,15 miliar dengan 85 kasus.
“Tapi kalau berdasarkan rasio kerugian paling mencolok, terjadi pada Februari 2023. Di mana kasus kebakaran hanya mencakup 32 item objek, namun kerugiannya ditaksir Rp2,15 miliar. Hal itu terjadi karena sebagian besar atau 24 kasus diantaranya terjadi pada toko kios,” jelasnya.
Sebelumnya Hasanuddin juga telah menjelaskan jika kasus kebakaran yang terjadi di Makassar tahun ini menjadi yang terbanyak sejak 2018. Salah satu penyebabnya karena kondisi kering Makassar yang disebabkan kemarau cukup panjang akibat fenomena El Nino, sehingga api menjadi lebih rentan menyebar.”Ungkapnya.
(Haji Asril)
Redaksi