Jakarta | Liputan9.co – Para remaja yang sebelumnya diamankan Polsek Johar Baru terkait tawuran beberapa hari lalu pada siang hari ini melakukan pencucian kaki kepada orang tuanya masing-masing. Senin, (13/11).
Dalam aksi pencucian kaki ini tangis 19 pelaku tawuran tersebut pun tak dapat dibendung, bukan hanya mereka saja beberapa orang tua yang hadir pun terkuras air matanya.
Hadir beberapa guru dari sekolah masing-masing remaja ini, Polsek Johar Baru juga melibatkan beberapa pihak wilayah antara lain beberapa lurah, LMK dan FKDM.
Waka Polsek Johar Baru, AKP Sarjana mengatakan, pihak Kepolisian mengambil langkah pembinaan karena para pelaku masih status bersekolah.
“Aksi cuci kaki kita pakai sebagai adat ketimuran, biar pelaku insaf, sadar, disitu ada orangtuanya yang melahirkan dan membesarkan dia sehingga dia akan berbakti kepada orangtuanya,” kata AKP Sarjana.
Ditempat yang sama Kanit Reskrim Polsek Johar Baru, AKP M. Rasid S.H., M.H aksi pencucian kaki ini selain untuk memberikan efek jera serta penyesalan, aksi ini diharapkan anak-anak tersebut mendapatkan keberkahan dari kedua orang tua.
“Kami Polsek Johar Baru meminta kepada para remaja-remaja ini untuk meminta maaf kepada orang tua mereka serta menyadari kesalahan atas perbuatannya dengan melakukan pencucian kaki orang tua mereka. Hal ini kami harapkan agar kedepannya menjadi anak yang selalu berperilaku baik,” tuturnya.
Mantan Waka Polsek Cempaka Putih ini juga mengimbau kepada seluruh orang tua untuk dapat membimbing serta memonitor pergaulan anak-anak nya.
“Saya meminta kepada seluruh orang tua para pelaku ini untuk lebih intens menjaga dan mengontrol pergaulan anak-anaknya, agar tidak terjadi hal-hal negatif yang terjadi baik yang dilakukan ataupun yang menimpa anak-anaknya.” Imbuhnya.
Menanggapi hal ini, Bapak Ade, Wakil Kesiswaan SMP 156 Jakarta Pusat memberikan apresiasi kepada Polsek Johar Baru yang peduli terhadap pendidikan dan perkembangan anak.
“Alhamdulillah dengan adanya kegiatan pencucian kaki yang diselenggarakan oleh pihak polsek johar baru ini saya sangat mendukung dan mengapresiasi, dimana berarti banyak yang menyayangi anak-anak ini. Kami sendiri dari pihak sekolah tentunya akan mendampingi anak ini kedepannya, karena bagaimanapun juga anak-anak ini penerus bangsa jadi harus kita rawat dan mengedukasi tentang kebaikan.” Ujarnya.
Rani, salah satu orang tua pelaku tawuran mengatakan, dirinya terkejut ketika anaknya diamankan polisi.
“Dia biasanya main game di handphone saja, tidak pernah tawuran,” kata Rani kepada awak media di Polsek Johar Baru, Senin, 13 November.
Selanjutnya para pelaku dikembalikan kepada orang tua mereka agar dapat melanjutkan sekolah. Sementara Polsek Johar Baru masih memburu aktor utama pelaku tawuran lainnya yang masih buron.
Sebelumnya diberitakan, Polsek Johar Baru kembali menangkap 19 orang remaja pelaku tawuran yang terjadi di kawasan Gang T, Kelurahan Kampung Rawa, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat pada Senin, 13 November.
Reporter : Irawan/Dede
Editor : Kiki/Red