Antarkan Jimad Sakteh, Pasukan Pantura Siap Bertempur Pada Pilkada Sampang 202
SAMPANG, LIPUTAN9.CO – Resmi ! H. Slamet Junaidi-H. Ahmad Mahfud AQ (Jimad Sakteh) Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Sampang Incumbent ini resmi mendaftar dan menyerahkan berkas persyaratan ke KPUD Sampang, Kamis, (29/08/2024) kemarin dengan didukung 4 Parpol besar (NasDem, PKB, PKS dan Gerindra) dengan jumlah 27 kursi serta 2 Parpol non Parlemen (Partai Gelora dan Partai Garuda).
Ribuan massa awalnya menggelar Istighozah yang terdiri dari Kyai Khos, tokoh masyarakat, para mantan Kades, fungsionaris dan organisasi sayap parpol pengusung, berbagai relawan dari komunitas pemuda tumpah ruah mulai dari kediaman H. Slamet Junaidi, Bupati periode 2019-2024 di Jalan Keramat 1 Kelurahan Karang Dalam Sampang mengarak dan gelar kirab sepanjang jalan menuju kantor KPUD Sampang yang berjarak hampir 5 km.
Salah satu pendukung Jimad Sakteh yang menamakan dirinya “Pasukan Pantura” berasal dari pantai utara di Kecamatan Sokobanah siap memenangkan Paslon Jimad Sakteh menuju Trunojoyo 1.
Pasukan Pantura dibawah Komando Ra AlHumaidi Bustomi, Pengasuh Ponpes As-Syawiyah ini sebelum berangkat ke Sampang terlebih dahulu menggelar deklarasi dan pengukuhan tim agar tetap konsisten dalam perjuangan.
Hendri Sutanto, salah satu Koordinator Kecamatan Sokobanah memastikan jika tim pasukan pantura tl tetap solid dalam perjuangan.
“Kita pasukan pantura dengan 50 mobil siap antarkan paslon Jimad Sakteh untuk daftarkan ke KPUD Sampang”, tandasnya
“Pasukan Pantura ini terdiri dari para mantan Kades, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh blater dan unsur pemuda siap berjuang dan bertempur untuk menangkan Jimad Sakteh dalam gelaran Pilkada mendatang”, tutupnya penuh semangat
Paslon ini sudah menatapkan 1 langkah kaki mereka ke depan dalam kesiapan yang matang dan terencana untuk bertarung di Pilgub Jatim 2024.
Di saat PDIP dan PKB masih harus konsolidasi mencari figur untuk dicalonkan hingga koalisi tersebut buyar dan masing-masing punya calon.
Paslon Khofifah Emil sudah start duluan menyapa masyarakat blusukan hingga ke 38 Kabupaten/Kota. Hingga akhirnya mereka didukung 15 parpol, yakni PAN, Gerindra, Golkar, Demokrat, PPP, PSI, PKS, Perindo, Nasdem, Partai Buruh, Partai Gelora, PBB, PKN, Partai Garuda dan Partai Prima.
Tak perlu butuh effort yang besar di pertarungan Pilgub Jatim kali ini. Meski demikian, tak boleh sombong juga Paslon Khofifah-Emil.
Berbeda dengan Paslon Khofifah-Emil, PDIP dan PKB hingga H-1 penutupan pendaftaran masih dibingungkan dengan siapa Paslon mereka.
Sebut saja PKB yang sejak awal tidak akan mungkin mendukung Khofifah Emil, berusaha koalisi dengan PDIP menyodorkan nama KH Marzuki Mustamar hingga Gus Halim kakak kandung Cak Imin Ketum PKB.
Pada akhirnya PKB jalan sendiri lepas dari PDIP dan tiba-tiba saat mendekati hari terakhir pendaftaran ke KPU, final muncul nama Luluk-Lukman yang dimajukan sebagai Paslon di Pilgub Jatim melawan Incumbent Khofifah-Emil
Perlu kita ketahui masyarakat Jawa Timur rata-rata tidak akan tahu siapa sosok Luluk dan Lukman dari PKB?
Luluk sendiri merupakan anggota DPR RI Dapil Jateng IV (Karanganyar, Sragen, Wonogiri) dari Fraksi PKB. Aktivis perempuan kelahiran Jombang ini pernah menjadi Ketum KOPRI PB PMII tahun 1997-2000.
Apalagi Lukman. Pasangan Luluk ini justru tidak pernah berorbit namanya di Jawa Timur. Mesin pencarian Google tak banyak mencatat riwayat Lukman.
Baca Juga:
Maju ke Pilgub Jatim 2024, Risma Ajukan Mundur dari Jabatan Mensos
Hanya disebut anggota DPR RI Dapil Jatim IX. Saya tidak bisa menguraikan lebih banyak lagi siapa sosok Lukman ini.
Lain lagi dengan PDIP. Sejak awal antara Khofifah dan PDIP bagai air dan minyak yang sulit disatukan.
Sejak tidak ketemu arah koalisi dengan PKB, PDIP sudah mulai bimbang dan bingung siapa Paslon yang akan diusung.
PDIP sejatinya mempunyai banyak kader di Jatim, tetapi kader-kader tersebut diyakini tidak berani melawan Khofifah-Emil.
Mereka lebih memilih tetap jadi Kepala Daerah Bupati atau Wali Kota di masing-masing wilayah ketimbang harus melawan Khofifah-Emil dan melepas peluang emas di daerah atau harus mundur dari terpilihnya sebagai DPR RI hingga DPRD Kabupaten/Kota.
PDIP terpusat hanya punya satu kader yang dianggap mampu bersaing, yaitu Risma mantan Wali Kota Surabaya 2 periode dan Mensos saat ini.
Menurut sumber terpercaya Ketik di lingkungan Risma sendiri, sebenarnya Risma hanya mengikuti perintah partai karena Risma sebagai petugas Partai.
Akhirnya apapun harus dilaksanakan.
Baca Juga:
Risma dan Gus Hans Daftar ke KPU Jatim Gunakan Becak
Ketika Risma resmi sebagai Cagub kuat, PDIP dibingungkan kembali siapa sosok Cawagubnya. Dengan koalisi bersama PKB gagal dibangun.
Berdasarkan sumber terdekat Ketik, Risma awalnya sempat dipasangkan dengan KH Marzuki atau Gus Halim seandainya terjadi koalisi PDIP dan PKB.
Lanjut setelah gagal proses koalisi, PDIP optimis maju sendiri.
Dalam hitungan hari menjelang pembukaan pendaftaran Cagub Cawagub Jatim ke KPU pada tanggal 27 Agustus lalu, mulai bergerilya siapa sosok yang pas digandengkan dengan Risma.
PDIP sempat pasang dan tugaskan Risma Gus Ipin yang merupakan Bupati Trenggalek incumbent bahkan sempat menjadi Wabupnya Emil kala itu.
Tetapi info beredar bahwa Gus Ipin kurang berkenan dan lebih memilih fokus di Trenggalek saja.
Lepas Gus Ipin di H-1 pendaftaran beredar foto surat rekomendasi dari DPD PDIP Jatim yang di-TTD Said Abdullah.
PDIP memasangkan duet Risma-Sutiaji.
Baca Juga:
Risma Pilih Ziarah ke Mbah Bungkul Sebelum Mendaftar ke KPU Jatim
Sutiaji sendiri mantan Wali Kota malang yang bernasib baik terpilih karena ada hiruk pikuk OTT KPK hingga paslon lainnya kalah di Kota Malang.
Dalam hitungan jam, nama Risma-Sutiaji hilang dari peredaran bursa PDIP.
Menjelang tengah malam masuk ke tanggal 29 Agustus 2024.
Tiba-tiba muncul nama baru pasangan Risma. PDIP tunjuk Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans sebagai tandem Risma di Pilgub Jatim.
Duet Risma-Gus Hans final didaftarkan PDIP.
Gus Hans sendiri merupakan pengasuh Pondok Pesantren Queen Al Azhar Darul Ulum Jombang. Dia merupakan putra dari KH As’ad Umar dan Azah As’ad.
Gus Hans juga dikenal sebagai tokoh pemuda NU serta pernah menjadi juru bicara tim kampanye Khofifah-Emil saat Pilgub 2019.
Tentunya melihat catatan sejarah dan kronologis perkembangan perjalanan Pilgub Jatim untuk periode 2024-2029 ini, bisa masyarakat simpulkan sendiri!
Baca Juga:
Ketua DPD PDIP Jatim: Duet Cagub Cawagub Risma – Gus Hans Saling Melengkapi
Siapa pemimpin yang benar-benar serius dalam mempersiapkan diri untuk dengan ikhlas menjadi pemimpin dan melayani masyarakat Jatim.
Persiapan dan rencana seorang calon pemimpin dengan perhitungan yang matang dan tajam pasti akan berdampak baik untuk semua.